PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN SUMBER DAYA ALAM SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Pilkada
atau pemilihan kepala daerah adalah suatu ajang yang paling di nanti baik oleh
kalangan para politis maupun masyarakat. Bagi kalangan politisi pilkada adalah
suatu persaingan untuk mencapai eksistensi partai politiknya atau lebih sering
kita lihat sebagai persaingan eksistensi parpol.
Sedangkan
pilkada yang ditunggu oleh masyarakat khususnya masyarkat menengah kebawah
adalah suatu harapan perubahan yang signifikan dan pembangunan tanpa menindas
masyarakat kecil terutama dalam bidang perekonomian. Suatu daerah dapat
dikatakan sebagai daerah yang maju apabila sektor ekonomi dan pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya alamnya dapat terealisasi dengan seimbang
sehingga masyarakat dapat merasakannya.
Manusia
sebagai makhluk sosial pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi, inti
dari masalah ekonomi yang dihadapi oleh manusia adalah kenyataan bahwa
kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan
manusia jumlahnya terbatas.
Pada
dasarnya ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang berarti keluarga
atau rumah tangga dan nomos yang
berarti peraturan, aturan, dan hukum. Secara garis besar ekonomi diartikan
sebagai “aturan rumah tangga” atau “management rumah tangga”. Ekonomi meliputi
produksi, distribus dan perdagangan. Oleh sebab itu ekonomi adalah sumber dari
kehidupan masyarakat yang memiliki 3 sektor utama yaitu sektor primer,
sekunder, dan sektor tersiar.
Salah
satu sektor yang paling penting dalam memajukan suatu daerah adalah sektor
primer dimana sektor ini memanfaatkan langsung sumber daya alam seperti
pertanian, perhutanan, perikanan, dan pertambangan. Sektor ini merupakan sektor
utama dalam memajukan perekonomian suatu daerah oleh karena itu pengelolahan
sumber daya alam sangat penting dilakukan agar hasil dari sumber daya alam
dapat menjadi sumber ekonomi yang baik. Seteleh pemanfaatan pada sektor primer
yaitu sektor sekunder yang memproduksi dan menciptakan produk akhir dan siap di
konsumsi antara lain sektor produksi dan kontruksi, pada sektor ini pemanfaatan
pada sumber daya manusia yang harus ditingkatkan agar produksi yang siap akan
di konsumsi menjadi suatu produksi yang ternilai.
Permasalahan
ekonomi yang jarang tersentuh yaitu permasalahan ekonomi pada suatu daerah di
pedesaan, dimana tidak adanya lapangan pekerjaan ataupun hal lainnya yang dapat
meningkatkan taraf perekonomian warganya.
Oleh
sebab itu kepala daerah yang terpilih pada pilkada dalam suatu periode tertentu
sudah seharusnya mendirikan dan mengembangkan perekonomian daerahnya baik di
perkotaan maupun di pedesaan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada agar
menjadi suatu produk yang bernilai tinggi, namun hal itu juga harus di barengi
dengan pemanfaatan sumber daya manusia.
Salah
satu cara pemanfaatan sumber daya manusia adalah memberikan pelatihan skil dan
soft skil kepada masyakarat terutama pelatihan pada masyarakat menengah kebawah
yang tidak mampu untuk mendapatkan pelatihannya di sekolah formal karena faktor
biaya sekolah yang tinggi.
Pada
masyarakat pedesaan, kepala daerah yang terpilih dari hasil pilkada bersama
dengan pemerintah dan lembaga lainnya sebagai fasilitator dapat memfasilitasi
masyarkat dengan pembelajaran atau pelatihan seperti pembentukan sekolah tani
yang diberikan secara gratis kepada warga dengan peserta adalah warga setempat,
kemudian pengolahan hasil pertanian dan menutup jalur perekonoman barang ekspor
dari luar agar masyarakat dapat memilih dan membeli produk hasil negara
sendiri.
Jadi
untuk mengembang perekonomian suatu daerah sudah sepatutnya pemerintah daerah
terutama pemerintah yang telah terpilih pada pilkada periode tertentu dapat
memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan melakukan suatu
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia dan menutup
barang ekspor dari luar agar barang-barang di indonesia dapat memilik harga
jual yang tinggi sehingga barang hasil daerah sendiri dapat diminati dan di
hargai oleh warganya.
Karya Manah Siti
Nuryanah (Cahaya Pena)