Aksiomatik Ikhwal Pejuang Khilafah (Alhilal)
AKSIOMATIK
IKHWAL PEJUANG KHILAFAH
(ALHILAL)
“MENGENALMU”
Mengenalmu bukanlah kehendaku
Tapi mengenalmu adalah anugerahku
Tuhan mempertemukan kita
Bukan keinginanku
Tetapi mengenalmu adalah suatu kehormatanku
Kamu....
Mentari yang menerangi dunia ku
Kamu...
Nafas dalam setiap perjalananku..
Ikhwah fillah
Cahaya hati muslimah.
Pagi
itu, awan hitam bergulung menutupi langit dan mentari pagi, hujan mengalir
deras menutupi jalan di pagi hari saat orang-orang berlalu lalang untuk mencari
kehidupannya.
Sebut
saja namanya mentari, Mentari adalah seorang perempuan yang baru hijrah dari
kehidupannya yang dulu yang penuh dengan kegemerlapan dunia malam, serta
tongkrongan yang dibilang keren oleh anak muda saat ini yaitu sebuah geng
motor. Ia mulai berhijrah ketika menemukan teman-temannya disebuah masjid yang
ada di kampusnya. Semangat dalam hijrahnya begitu menggebu. Hingga akhirnya
suatu ketika ia kembali pada teman-temannya yang dahulu dan mulai kehilangan
teman-teman hijrahnya, kurang lebih satu tahun ia menjauh dari sahabat-sahabat
hijrahnya sahabat yang membawanya mulai lebih baik dari kehidupannya dan kini
kehidupannya dikelilingi oleh teman-teman tongkrongannya yang dulu. Hingga
suatu malam ia kedatangan seorang tamu di kosannya yang kecil, tamu tersebut teman
sekelasnya ia datang dan menawarkan sebuah acara dengan tujuan mengejar
sertifikat untuk mengejar SKPI yang masih kurang bagi sahabatnya, namun mentari
hanya tersenyum dan mengatakan “Ngapain sih ikut-ikutan pelatihan seperti itu
kalo Cuma untuk mengejar sertifikat, udah aja kita bikin sertifikat dari kampus
yang banyak minta ttd wakil ketua III bagian kemahasiswaan aja beres kan, dan
selain itu sertifikat aku sudah lebih dari memenuhi syarat minimal 10
sertifikat kan, sertifikat aku semuanya sudah 30 jumlahnya. Terus capek lagi
nyampe nginep-nginep gitu, jauh lagi, ah ngapain tiara” ujar Mentari kepada
temannya. Tidak lama kemudian tiara pulang dari kosannya dan tidak lama dari
itu terdengar suara group BBM yang membicarakan acara tersebut dengan bc an
yang dikirim oleh tiara, dan hingga akhirnya ada screenshot an yang dikirim
oleh tiara ke group mengenai latar belakang dari acara tersebut. Banyak dari
teman-teman sekelas kurang lebih 10 orang yang akan mengikuti acara tersebut
dengan pembahasan adalah sertifikat.
Hingga
h-1 mentari memutuskan untuk datang ke acara itu karena di ajak oleh
teman-temannya dan seorang guru mengamanahkan kepadanya,
Umi
“mentari kamu pergi ke acara itu, insya allah umi yang mengamanahkan mentari
untuk pergi, untuk mengecash kembali semangat hijrah dan dakwah, saat ini umi
yakin kamu masih berda di zona kenikmatan dunia hingga tidak pernah datang ke
kajian lagi”
Mentari
“tapi umi, aku tidak butuh sertifikat toh aku udah banyak”
Umi
“ umi bilang jangan niatkan mengejar itu sertifikat itu bisa sobek sok umi
bikinin yang banyak kalo mau sertifikat di acara-acara kita. Tapi luruskan niat
untuk kembali mengecas ke imanan dan semangat berjihad di jalan allah”
Mendengar
hal itu mentari akhirnya merenungkan kata-kata umi dan menyadari bahwa saat ini
ia sangat butuh semangat untuk tetap berhijrah mungkin dengan menemukan teman
barunya. Kemudian mentari menghubungi tiara dan ia daftar, tiara mendengarnya
sangat senang. Selain itu mentari mengajar temannya Lestari.
Sabtu
18 maret 2017 pagi itu hujan sangat deras banjir dimana-mana, ia mulai
menghubungi rekan-rekannya yang mengajaknya untuk pergi ke acara tersebut dan
ternyata mereka tidak akan pada datang. Beberapa diantara mereka ada yang tidak
akan jadi ikut karena sakit, ngajar, dan ada juga yang dengan alasan hujan jadi
mager.
Tengah
bergejolak di dalam diri mentari, haruskah ia tetap pergi atau tidak. Tapi ia
terus berjalan sejauh 1 km menuju tempat angkot dan bertemu dengan sahabatnya
Lestari dan ia memutuskan untuk tetap pergi dan ternyata ditengah jalan hujan
semakin deras. Banjir mulai menutup sepanjang jalan.
Setelah
beberapa lama kemudian akhirnya mentari, Lestari dan peserta lainnya tiba di di
tempat acara Yayasan Al-hilal. Mereka di sambut dengan panitia akhwat yang
sangat menyejukan hati itu (gombalan).
Materi mereka lalui dengan sebuah perkenalan. Sungguh sangat luar biasa
pejuang-pejuang agama allah swt, dari berbagai kalangan pesertanya ada yang
masih single, sudah berkeluarga, mahasiswa/i, dan ada pula yang sudah bekerja.
Materi
pertama setelah makan siang adalah materi yang disampaikan oleh seorang ustadz
dengan membahas ke kekhalifahan dan perjuangan politik islam.
Banyak
diantara para generasi muda sekarang yang mengatakan bahwa politik adalah jalan
dajal menghancurkan dunia dan banyak diantara mereka yang tidak mau tau tentang
dunia politik yang katanya hanya gila dengan kekuasaan dan menghalalkan segala
cara agar mendapatkan kekuasaan. Islam bukan hanya sebuah agama melainkan islam
adalah sistem, sistem islam mengatur urusan dari mulai membangun kamar mandi
sampai membangun negara, mulai dari bangun tidur sampai bangun rumah tangga.
Masalah
yang terjadi saat ini di indonesia yang terdiri dari masalah ekonomi, politik,
pendidikan dan akhlak bukanlah inti dari permasalahan sebenarnya, banyak saat
ini halaqoh-halaqoh yang berpendapat bahwa kerusakan muslim di indonesia
disebabkan oleh pendidikan atau akhlak sehingga banyak yang fokus membangun
akhlak dan pendidikannya, sebenarnya sumber permasalahan muslim di dunia yaitu
karena tidak ada pemimpin atau khalifah islam yang mengatur semuanya. Umat di
seluruh dunia akan aman dan tentram jika sebuah khilafah islam telah ditegakan.
Selanjutnya,
materi selanjutnya yaitu tentang strategi dakwah islam pada kalangan remaja.
Mentari dan beberapa peserta lainnya mengikuti rangkaian demi rangkaian acara
dan ditengah acara banyak peserta yang baru hadir alias datang terlambat karena
beberapa urusannya masing-masing. Mereka mulai berkenalan akhwat dengan akhwat
dan ikhwan dengan ikhwan.
Materi
selanjutnya dibawakan oleh seorang pendakwah dari salah satu anggota pemuda
hijrah shift beliau menceritakan bagaiman shift berdakwah dengan strategi yang
sangat luar biasa, beliau mencertiakan strategi dakwah dengan menggunakan
stategi ekonomi dan pemasaran produk yang baru.
Pemateri
2: “pada dasarnya setiap dakwah itu sama yang paling penting adalah bagaimana
kita menyampaikan islam kepada kalangan anak muda zaman sekarang. Salah satu
strategi yang kami berikan adalah cover dari dakwah, seperti sebuah minyak kayu
putih para pakar ekonomi memandang bahwa keuntungan terbesar yaitu dari anak
muda karena anak muda itu bukan cari sesuatu yang di butuhkan melainkan yang
penting keren. Ketika minyak kayu putih dengan cover yang sama maka yang
membelinya kebanyakan ibu-ibu dan bapak akhirnya di bentuklah sebuah freshcare
dengan cover berbeda dan artis yang top seperti agnes monica akhirnya banyak
para remaja yang tadinya enggan untuk membelinya menjadi mau membelinya.
Begitupun dengan dakwah kita buat dengan poster yang tidak asing bagi anak-anak
gaul dan dalam perbincangan juga dibentuk sesederhana mungkin”
Pemateri
tersebut memberikan beberapa ulasan mengenai sift dan beberapa agenda sift
serta poster-poster yang digunakan untuk menarik perhatian para pembaca
khususnya pembaca dari kalangan anak muda gaul.
Selanjutnya
acara nya adalah shalat maghrib dan makan malam bersama, mentari dan beberapa
peserta akhwat lainnya makan di ruang atas serta sambil perkenalan dan
bercandaan yang di buat oleh salah satu panitia. Hal ini semakin mendekatkan
pada kedamaian dan kebersamaan.
Mentari
dulu pernah berpikir bahwa orang-orang yang memakai kerudung panjang itu seram,
pasti mereka tidak suka bercandaan dan mereka itu aneh. Saat ini mentari
kembali membuktikan bahwa bersama dengan para akhwat-akhwat itu penuh dengan
kedamaian tersendiri dalam kehidupannya.
Setelah
usai sholat, ngaji bersama dan makan malam bersama semua peserta termasuk
ikhwan kembali ke ruangan yang khusus diskusi dan kembali dengan rangkaian
acara yang dibuat oleh panitia. Pembentukan sebuah yel-yel dan setelah itu
mereka kembali melaksanakan shalat isya berjamaah dan dilanjutkan dengan materi
selanjutnya yaitu bagaimana pemimpin yang sesungguhnya seperti nabi muhammad
SAW yang memiliki sifat sidiq, amanah, fatonah, dan dakwah yang akhirnya bisa
menyebarkan islam ke seluruh penjuru dunia.
Setelah
itu, acara malam adalah diskusi yang sangat luar biasa, semua peserta
kebanyakan adalah pendakwah banyak diantaranya adalah lulusan SSG (Santri Siap
Guna) Daruttauhid dan dengan pemahaman islam yang sangat luar biasa. Shelin,
mahasiswa tingkat Akhir dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari
fakultas ilmu komunikasi adalah salah santri lulusan SSG yang memberikan
argument yang sangat luar biasa tentang islam.
Hingga
akhirnya sunyi mulai menyelimuti malam itu, acara ditutup sementara dan semua
peserta dipersilahkan untuk istirahat. Terdengar suara ikhwan dari bawah yang
masih bergurau serta sebagian akhwat yang sedang berdiskusi dan beberapa hal
lainnya.
Malam
semakin larut terdengar seorang perempuan sedang melantunkan ayat suci al-quran
mengiringi peserta lainnya menuju alam mimpinya, suaru itu terdengar dari balik
pintu kamar suara itu ternyata dilantunkan oleh peserta bernama muna, suaranya
sungguh menenangkan dan mengantarkan pendengarnya ke alam bawah sadarnya.
Semua
larut dalam istirahatnya hingga kiyamul lail membangunkan mereka. Semua
bergegas pergi ke masjid untuk kiyamul lail bersama.
Selesai
dan mulai kembali acara selanjutnya yatu outdor permainan yang dibuat oleh
panitia, dimana permainanya terdiri dari pos-pos yang berisi pos memindahkan
bola dari satu gelas ke gelas lainnya tanpa menyetuhnya, mencari koin dari
dalam terigu dengan menggunakan mulut, menjatuhkan botol pake bola dengan
menutup mata, lempar tangkap bola, dan membentuk sebuah bangunan yang diatas
bangunan tersebut di muatin sebuah telur. Semua permainan yang diberikan oleh
panitia menyimpan sebuah makna yang sangat luar biasa yaitu kegigihan,
ketekunan, kefokusan dan ke kompakan serta focus pada arahan.
Materi
selanjutnya yaitu public speaking, materi ini sangat penting bagi kalangan
pendakwah agar lebih mudah dalam menyampaikan ilmu-ilmu allah salah satu cara
agar kita dapat berbicara dalam publik speaking adalah dengan perbanyak membaca
dan semakin banyak seseorang membaca maka ia akan lebih mudah dalam menjalankan
berbicara.
Acara
demi acara mulai selesai dilaksanakan dan penutupan mulai di laksanakan dan
akhirnya kami mulai berpamitan dan berpoto bersama.
Setiap
pertemuan tentunya menyimpan segudang kenangan dan setiap kenangan menyimpan
sebuah cerita yang indah. Cerita tentang bagaimana kita memulai dan bagaimana
mengakhiri sebuah perjalanan yang amat panjang dalam hidup ini, serta akan di
bawa kemana arah perjalanan dalam hidup kita akankah hidup yang sebentar ini
dapat kita tukar dengan berjuang untuk islam ataukah hanya kita tukar untuk
foya-foya dan sebagainya.
Tentunya
setiap pertemuan pasti ada perpisahan hanya bagaimana kita mengenang dan
mengikat pertemuan itu, pertemanan adalah cerminan seseorang dan pertemanan
yang baik adalah yang menjadikan keimanan kita menjadi lebih baik. Seperti sebuah
pesan yang disampaikan oleh imam as-syafi’i “Jika engkau punya teman yang
selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada allah maka peganglah erat-erat
dia jangan pernah kau lepaskannya, karena mencari teman baik itu susah dan
melepaskannya sangat mudah”
PERSEMBAHAN
Sebuah cerita ini ku
persembakan kepada allah swt yang telah mempermudahkan lisan dan fikiranku
dalam merangkai kata-kata ini,
Kepada ayah dan bunda
di banten yang selalu mendoakan doa terbaik untuk ku
Sahabat terbaik yang
berjuang bersama (Ervilla, Teh Norma, Teh Ineu, Teh Hana, Teh Imas, Teh Muna,
teh Ami, Teh Nurul, Teh Resi, Teh Sisi, Teh Shelin, dan yang lainnya) para
ikhwan yang tidak bisa disebutkan satu-satu.
Panitia yang sangat
luar biasa dari awal sampai akhir (Teh Egy, Teh Irma, kang Mujahid, kang Iw dan
yang lainnya) maaf banyak yang lupa namanya.
Terimakasih telah
mengel kalian adalah anugerah terindah bagiku.