makalah pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Bagi
masyarakat Indonesia, pancasila bukanlah sesuatu yang asing. Pancasila terdiri
atas 5 (lima) sila,tertuang dalam UUD 1945 alinea ke iv dan di peruntukan
sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Meskipun di dalam pembukaan UUD 1945
tersebut tidak secara eksplisit disebutkan kata pancasila, namun sudah di kenal
luas bahwa 5 (lima) sila yang di maksud adalah pancasila untuk di maksudkan
sebagai dasar Negara.
Dewasa ini,
terutama di era reformasi, membicarakan pancasila dianggap sebagai keinginan
untuk kembali ke kejayaan masa orde Baru. Bahkan, sebagian orang memandang
sinis terhadap pancasila sebagai sesuatu yang salah. Kecenderungan demikian
wajar oleh karena orde Baru menjadikan pancasila sebagai legitimasi ideologis
dalam rangka mempertahankan dan memperluas kekuasaannya secara masiif.
Akibatnya, pancasila –an sich- ikut terdekskriditkan bersama dengan tumbangnya
pemerintahan orde baru. Pancasila ikut disalahkan dan pantas menanggung beban
akibat kesalahan sebuah kekuasaan politik.
Sejarah
indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah, Mr
Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa
pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan krisis politik di
negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik dalam pancasila itu
mengandung toleransi, dan siapa yang menantang pancasila berarti dia menentang
toleransi.
Nilai nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak
zaman dulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara. Proses terbentuknya
negara Indonesia melalui proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman
batu hingga munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV
Pancasila pada dasarnya telah ada
pada zaman nenek moyang kita, dan pada zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia
Berjaya. Walaupun dulu bukan nama pancasila tapi isi dan kandungannya sama.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan memperhatikan latar belakang diatas kita dapat
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Siapa pencetus pancasila sebagai
dasar dan ideology bangsa?
2. Pada zaman apa pancasila ada sebelum
di sahkan sebagai dasar dan ideology bangsa?
3. Kerajaan apa saja yang pernah
Berjaya di Indonesia yang menggunakan pancasila?
4. Negara apa saja yang pernah menjajah
Indonesia ?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai tujuna yaitu:
a. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
pendidikan pancasila
b.
Sebagai bahan kajian bagi para mahasiswa mengenai
peranan pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa.
c.
Sebagai kajian untuk mengetahui fungsi dan peranan
pancasila pada sejarah perkembangan bangsa Indonesia
d.
Sebagai sarana untuk memahami dan mempelajari sejarah
pancasila.
Manfaat toritis dari penulisana makalah ini adalaha sebagai berikut yaitu:
a.
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa
tentang secarah pancasila
b.
Memberikan penjelasan mengenai terbentuknya pancasila
sebagai dasar Negara pada zaman penjajahan
c.
Memberikan penjelasan tentang fungsi dari pada dibentuknya
pancasila yang di rumuskan menjadi dasar Negara.
Manfaat
praktis dari penyusunan makalah ini antara lain, yaitu :.
a.
Menjelaskan secara singkat kepada masyarakat
mengenai sejarah pancasila
b.
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
fungsi dan peranan pancasila
|
c.
Menjelaskan bagaimana munculnya pancasila dari zaman
kerajaan hingga di sahkannya menjadi dasar Negara pada saat ini.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 pengertian
A. Makna sebuah perjuangan bangsa
Bangsa Indonesia bangkit dan lahir
melalui sejarah perjuangan yang panjang dari masyarakat bangsanya yang pernah
mengalami derita dan kesengsaraan yang tak kunjung padam dengan dijajahnya
rakyat bumi nusantara oleh belanda selama tiga setengah abad dan tiga setengah
tahun oleh penjajah jepang yang sangat
kejam, dengan penindasan lahir batin, mental, fisik, materiil, kehancuran di
bidang ekonomi,politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan sehingga
kejayaan yang dimiliki rakyat di bumi pertiwi ini termasuk sisa-sisa kejayaan
nasional nusantara yang megah pada saat itu, seperti kerajaan sriwijaya dan
majapahit seolah hilang di telan bumi, tanpa kesan dan menjadi hancur luluh.
Dengan kekalahan tentara Belanda
oleh Jepang di jawa Barat pada tahun 1942, merupakan akhir dari penjajahan
belanda terhadap Indonesia. Pada saat itu, dengan hadirnya bala tentara jepang
memang memberikan semangat hati rakyat terjajah Indonesia yang telah hancur
lebih dari setengah abad lamanya dan merasa bersyukur karena seolah datang sang
juru selamat yang akan membebaskan rakyat ini dari belenggu penjajah
sebelumnya. Mengingat bahwa tentara jepang berasal dari di samping Asia(Timur Raya), artinya sesama
bangsa Asia. Disamping itu, pada mulanya sikap jepang terhadap rakyat terjajah
sangat akrab dengan menyampaikan janji-janji dan berbagai macam propaganda
emas, antara lain, dalam waktu yang sangat singkat jepang akan membebaskan
rakyat terjajah di Indonesia bebas dan lepas dari cengkraman bangsa Barat.
Sebelum memberikan kemerdekaan, jepang memberikan kesempatan terlebih dahulu
mengibarkan bendera sang merah putih sang merah putih, boleh menyanyikan lagu
Indonesia raya, dan rakyat diperbolehkan berbicara soal politik. Pihak
jepangpun banyak merekrut tenaga kerja (pegawai) dari orang-orang iindonesia
yang terjajah dan bekerja sebagai administrator maupun menambah kekuatan bala
tentara jepang. Namun, semuanya sia-sia dibalik kebaikan jepang selama ini
ternyata penuh taktik jepang yang akhirnya terkuak kemudian rakyat mundur dalam
membantu jepang yang memang hanya ingin memanfaatkan rakyat Indonesia untuk
mendukung kekuatan tentara jepang menghadapi serangan sekutu dalam perang dunia
ke II. Dalam waktu tiga setengah tahun,
melalui berbagai akal berusaha memengaruhi rakyat terjatuh di antaranya dengan
cara merekrut intelektual Indonesia, juga berdiskusi tentang adat budaya bangsa
demi kepentingan dua pihak jepang dan rakyat terjajah sampai pada akhirnya
jepang menyerah kalah pada sekutu dan dimulai kembali semangat untuk merdeka
dengan ataupun tanpa bantuan jepang. Sebenarnya rakyat terjajah ini memang
sudah biasa memang telah berusaha terus menerus lepas dari penjajahan, baik
sbelum masa penjajahan jepang, bahkan pada saat penjajahan belanda rakyat telah
bangkit terbuka maupun tertutup (bergerliya) maupun terang-terangan melawan
dengan senjata ataupun tidak dengan
senjata. Namun dengan kondisi yang tidak seimbang perjuangan rakyat Indonesia,
raja-raja maupun tokoh-tokoh agama pada saat itu selalu gagal karena penjajah
belanda sangat kuat dan bertahan sampai pada akhirnya pertahanan Belanda di
Indonesia bisa di patahkan oleh Jepang yang kemmudian bercokol selama tiga
setengah tahun di Indonesia. Namun, mejelang akhir agustus 1945 tentara jepang
dikalahkan kembali oleh sekutu dalam perang dunia II, menyerah tanpa syarat,
dan harus meninggalkan Indonesia. Namun, sebelum tentara sekutu datang di
Indonesia, rakyat Indonesia yang telah menyatu menjadi bangsa Indonesia
memanfaatkan kekosongan kekuatan di Indonesia (vacuum of power). Dengan melalui
tokoh-tokoh pejuang merebut kemerdekaan dan menyatakan proklamasi kemerdekaan
Negara republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Selain itu, hal yang sangat penting
dalam catatan sejarah bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah merupakan hadiah
atau pemberian dari penajajah Jepang, namun merupakan hasil perjuangan seluruh
bangsa Indonesia, yaitu seluruh rakyat nusantara yang berbhineka yang baik
kesukuan, golongan-golongan, dan agama-agama, serta dalam budaya-budayanya.
Namun, agar permasalahan dasar ke rohanian Negara republik Indonesia bisa
terkait satu dengan yang lain, khususnya dalam hal sejarah perjuangan bangsa
ataupun sejarah nasional, perlu dikemukakan hubungan penjajah jepang dengan para rakyat terjajah waktu itu,
terutama dalam mengenai kondisi dalam persiapan kemerdekaan Republik Indonesia.
Diatas telah disebutkan bahwa
kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah atau pemberian penjajah, namun masih ada
kaitannya yang sangat special dalam menghadapi keruntuhannya, jepang masih
memberikan kesempatan pada bangsa Indonesia (penyusun sebelumnya menggunakan
istilah terjajah bagi istilah bangsa Indonesia), yaitu dengan didirikannya
suatu badan yang disebut badan penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI), atau di jepang di sebut “Dokuritsu Junbi choosakai’.
Anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh pejuang bangsa serta beberapa orang jepang
di antaranya seorang wakil ketua adalah warga jepang. Peresmian dilakukan oleh
pembesar pemerintah bala tentara jepang bernama Saikoo Sikikan. Tugas
yang dibebankan pada badan tersebut adalah penyelidikan tentang kemungkinan
Indonesia bisaa merdeka di belakang hari. Itupun, juga merupakan bagian usaha
bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Jadi, jelas bangsa
Indonesia selain telah lama berusaha melepaskan diri dari penjajahan juga
memanfaatkan momentum yang ada dalam masa penjajahan, khususnya jepang sehingga
meskipun masih tahap kemungkinan untuk merdeka, bangsa Indonesia telah
memanfaatkan untuk mempersiapkan kemerdekaan,, diantaranya menyususn perumusan
Negara yang akan di bentuk. Kemudian, rancangan Undang-Undang Dasar serta
konsep Negara ataupun dasar kerohanian Pancasila dan segala sesuatu tentang
persiapan kemerdekaan. Disini, kita mengenal pentingnya pendidikan pancasila
dalam kaitan sejarah perjuangan bangsa atau dalam perspektif sejarah perjuangan
bangsa.
B. Asal Mula Pancasila
Mengenai asal mula pancasila, prof.
Dr., Drs. Notonagoro, S.H dalam bukunya pancasila
secara ilmiah popular (1975) menyebutkan adanya beberapa macam asal mula
atau sebab musabab pancasila dapat dipakai sebagai falsafah Negara, yakni causa
materialis, causa formalis, sebagai sambungan dari causa formalis dan causal
finalis, causa efisien atau asal mula.
1.
Causa Materialis
Causa Materialis, artinya asal mula bahan, yaitu
bangsa Indonesia sebagai bahan terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan, dan
dalam agama-agamanya.
2.
Causa Formalis
Artinya, asal mula bentu atau bangun dan causa finalis
atau asal mula tujuan, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai pembentuk
Negara, BPUPKI adalah asal mula bentuk bangun dan asal mula tujuan pancasila
sebagai calon dasar filsafat Negara.
3.
Sebagai sambungan dari causa formalis dan Causa
Finalis sebagai sambungan dari causa formalis dan causa finalis adalah Sembilan
orang anggota BPUPKI termasuk Bung Karno dan Bung Hatta, sebagai asal mula
sambungan dalam asal mula bentuk maupun asal mula tujuan pancasila sebagai
calon filsafat negar. Dengan cara menyusun rencana pembukaan UUD 1945, yang
didalamnya terdapat pancasila dan BPUPKI menerima rencana tersebut dengan
perubahan.
4.
Causa Efisien atau Asal Mula Karya
Causa efisien atau asal mula karya adalah panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia atau PPKI yang menjadikan pancasila sebagai
filsafat Negara (sebelum ditetapka PPKI istilahnya masih calon dasar filsafat
Negara)
Selanjutnya, dijelaskan bahwa
berdasarkan teori Causa Materialis dapat di gambarkan pada kenyataan, yaitu
kondisi sebelum di proklamirkan Negara, perumusan menjadi dasar kerohanian atau
dasar filsafat Negara RI pada masa perjuangan kemerdekaan dengan dimulainya
siding-sidang Badan Penyenlidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
melalui penyampaian konsep dasar Negara oleh para tokoh-tokoh diantarany Mr.
Muh. Yamin, Prof. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada tanggal 29 Mei, 31 Mei, dan 1
jjuni 1945.
Berdasarkan teori Causa Formalis dan
Causa finalis, dapat di gambarkan sebagai kondisi yang ada pada saat perumusan
rancangan mukadimah hukum dasar yang merupakan hasil perumusan tanggal 22 juni
1945 yang kemudian bisa di terima oleh
anggota BPUPKI pada tanggal 10 juli 1945 saat siding terakhir.
Untuk memenuhi teori efisiensi,
dapat di tunjukan melalaui kondisi sesudah masa proklamasi kemerdekaan RI yang
kegiatan lembaga BPUPKI telah beralih ke lembaga panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia (PPKI) dengan tugas yang berbeda, yaitu meletakan dasar Negara,
pembukaan undang-undang dasar, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia.
C. Sejarah Nama Indonesia
Nama Indonesia berasal dari bahasa Latin, indos dan Nesos yang
artinya india dan pulau-pulau. Nama Indonesia yang dimaksud pulau-pulau yang
ada disamudra india dan itulah yang di maksud sebagai satuan pulau yang
kemudian disebut Indonesia.
Melalui sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 dan juga semenjak hari kemerdekaan
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945 istilah Indonesia
menjadi nama resmi diseluruh tanah air, bangsa, dan negar kita Indonesia.
D. Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Nilai-nilai
Pancasila diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara,
dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Proses cara formal tersebut
dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, bidang panitia 9, sidang BPUPKI
kadua, serta akhirnya di sah kan secara yuridis sebagai dasar negara RI.
Sejarah
perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk negara sangat erat kaitannya dengan
jati diri bangsa Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
keadilan. Dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki bangsa Indonesia
sejak dahulu kala. PANCASILA the 5 symbols and Principles 261x300
Pancasila Dalam Kontek Sejarah Perjuangan
Bangsa Masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Budha, Islam di Indonesia
menandai dimulainya kehidupan beragama pada masyarakat. Bagaimana agama merubah
kehidupan dan pandangan masyarakat dapat dilihat pada sistem sosial-
ekonominya. Penyelenggaraan perdagangan di kota-kota pelabuhan menimbulkan
komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik horisontal maupun
vertikal serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai.
Tidak lama
kemudian Islam masuk ke Indonesia dan menguasai perdagangan internasional. Di
lain pihak kekuasaan pusat dengan agama Hindu-Budha mengalami kemerosotan
bersamaan dengan disintregasi politik dan degenerasi kultural. Akibatnya terciptalah
kondisi yang baik bagi suatu perubahan. Dalam politik juga kemudian lahir
kerajaan-kerajaan Islam. Sebelum negara Indonesia terbentuk pada 17 Agustus
1945, bentuk pemerintahan adalah kerajaan-kerajaan. Awal abad ke-16 bangsa
Eropa seperti Belanda mulai masuk ke Indonesia dan terjadilah perubahan politik
kerajaan yang berkaitan dengan perebutan hegemoni. Kontak dengan bangsa Eropa
telah membawa perubahan-perubahan dalam pandangan masyarakat yaitu dengan
masuknya paham-paham baru, seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme. Hingga
sampai akhirnya Indonesia dapat menumbuhkan jiwa Nasionalisme dan bersatu untuk
merdeka. Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan
memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan
yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang
dikenal dengan nama BPUPKI. Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1 Juni 1945)
dengan pembicaranya adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan
Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato guna membahas tentang rancangan usulan
dasar negara. Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka
adalah dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya philosophische
gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang
di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka. Selanjutnya Ir.
Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu disebut Pancasila,
yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan
sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan.
Pancasila
sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga
seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan ide-ide
baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan
berbangsa dan bernegara. Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil
yaitu panitia sembilan. Panitia sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan
menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea
keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:
a. Ketuhanan dengan berkewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya
b. . Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia
c. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanan dalam permusyawaratan/perwakilan
d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Moh. Yamin
mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta. Pada sidang
kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar
dan penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara
Indonesia yaitu Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang
bertugas melanjutkan tugas BPUPKI. Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda
mendesak agar kemerdekaan dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang,
akhirnya Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia. Sehari setelah Indonesia
merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam sidang tersebut terdapat
perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama (tujuh buah
kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa
perubahan pada rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar
dan pasal-pasal UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik
Indonesia. Pada sidang tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta
sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. Selanjutnya sidang tersebut juga
membicarakan rancangan aturan peralihan. Di dalam aturan tersebut dinyatakan
pembentukan KNIP yang bertugas membantu Presiden.
E. Masa Kerajaan Nasional
1.
Kerjaan kutai
Nenek moyang kita secara jelas sejak
zaman dahulu telah menjalankan hidup dalam tata masyarakat yang teratur, bahkan
sudah dalam bentuk kerajaan kecil kuno, seperti telah disinggung diatas, yaitu
kerajaan kuta ysng lahir pada abad ke V di Kalimantan Timur, dengan rajanya
yang terkenal bernama Mulawarman. Hal ini tercatat berdasarkan berita tertua
cina yang bertalian dengan zaman itu, yaitu dinasti T’ang tahun 618-906. Pada zaman ini masyarakat kutai yang membukai zaman sejarah
Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan
ketuhanan.
Berikutnya,
kerajaan taruma Negara lahir juga pada abad ke V yang berada di daerah Jawa
Barat (Banten, Jakarta, Bogor, dan cirebon). Rajanya bernama purnawarman,
sedangkan menurut dugaan sementara, kerajaan Cirebon telah ada sebelumnya,
yaitu sekitar abad II.
Sebelum
terkenal kearajaan nasional pertama sriwijaya dan kedua majapahit, dari kedua
kerajaan kuno tersebut telah berkembang agama hindu dan pengaruhnya menyatu
dengan baik bersama kepribadian asli setempat.
2.
Kerajaan sriwijaya (620-1270)
Pada abad
VII, munculah di Sumatra (palembang) sebuah kerajaan atau kemahadatuan bernama
sriwijaya sebagai kerajaan nasional pertama di Indonesia dibawah dinasti
Syailendra dengan rajanya yang tekenal Balaputra Dewa. Sebagai Negara maritime,
sriwijaya mempersatukan seluruh nusantara sampai abad XII. Sriwijaya memiliki
pengaruh daerah yang luas meliputi jambi, aceh, Malaya bagian timur, dan
lain-lain. wilayah kekuasaanpun cukup luas diantaranya smenanjung melayu dan
diliphina bagian selatan. Selain itu telah menjalin hubungan kerja sama yang
baik dengan tiongkok. Selama enam abad sriwiwjaya mencatat banyak peninggalan
bersejarah di nusantara, salah satunya candi Borobudur menunjukan sebagai pusat
kegiatan agama budha di asia tenggara.
Cita-cita tentang kesejahteraan
bersama dalam sesuatu negara telah tercemin pada kerjaan Sriwijaya yang
berbunyi yaitu marvuat vanua criwijaya siddhayara subhika (suatu cita-cita
negara yang adil & makmur).
Namun, pada tahap berikutnya,
menjelang abad ke XII, situasi dan kondisi di sriwijaya semakin semakin
memburuk disebabkan, antar lain adanya perpecahan yang disebabkan melalui
perang saudara antara keluarga dinasti syailendra. Bahkan dengan adanya serangan
dari luar,seperti dari Chola (india), sriwijaya semakin lemah bahkan setelah
melayu mengambil alih pusat kekuasaan sriwijaya palembang yang tanpa
kepemimpinan maka sriwijaya menjadi jatuh dan runtuh.
3. Zaman sebelum kerajaan majapahit.
Dengan surutnya kerajaan sriwijaya,
munculah kerajaan kerajaan kecil dimana-mana, seperti dijawa timur antara lain
darmawangsa, airlangga Kediri dan singasari dijawa tengah munculah kerajaan kalingga,
senjaya dan syailendra. Disamping itu sebagai refleksi puncak budaya tercatat
lahir dan didirikannya candi Borobudur dan puncak budaya tercatat lahir dan
didirikannya candi Borobudur dan candi prambanan yang megah. Hal ini hanya
dapat terlaksana berkat semangat gotong royong dan kesadaran beragama yang
tinggi dan kuat.
Pada zaman ini diterapkan antara
lain untuk raja Aiar Langgi sikap tolerensi dalam beragama nilai-nilai
kemanusiaan (hubungan dagang & kerjasama dengan Benggala, Chola, dan Chompa
Di jawa timur dalam perang yang
terjadi antara Kediri dan dan singasari serta kedatangan tentara ekspedisi cina
ke tanah jawa, Raden Wijaya menjadi pemenangnya dan mendirikan kerajaan
majapahit pada abad ke XIII, tahun 1293.
4.
Kerajaan
majapahit (1293-1520)
Negara baru sebua herajaan atau
kemahaprabuan majapahit dengan pendiri R. Wijaya mencapai puncak kemegahannya
dibawah pemerintahan raja hayam wuruk yang di damping oleh mahapatih gajah mada
yang terkenal. Wilayahnya meliputi seluruh nusantara sedang politik luar
negerinya bersemboyan “mitreka satata” yang artinya adalah persahabatan dengan Negara
tetangga dan hal ini dikuatkan dan di catat dalam buku Negarakertagama karangan Mpu prapanca yang menyebutkan nama-nama
kerajaan luar negeri yang memiliki hubungan persahabatan dengan kerajaan
majapahit seperti kerajaan Siam, kerajaan Kamboja, kerajaan Burma, kerajaan
Champa, kerajaan yavana/sekarang Vietnam, dan kerajaan china. Majapahit dengan
Mahapatih Gajah Mada yang terkenal dapat mempersatukan seluruh nusantara berkat
“sumpah palapa” yang memiliki arti kesatuan dan persatuan, seperti tercantum pada
sila kedua pancasila.
Dalam beberapa peninggalan buku kuno
diantaranya yang terkenal adalah buku sutasomo karangan mpu tantular berisis
kalimat yang dijadikan semboyan bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” semboyan
tersebut bermakna mempersatukan seluruh rakyat wilayah Nusantara dalam bentuk
persatuan dan kesatuan tanpa terpecah-pecah dengan mengabaikan perbedaan yang
ada dalam masyarakat selurh wilayah Nusantara.
Perlu
menjadi catatan, hal yang penting dari kerajaan majapahit ataupun sriwijaya
bukan masalah kejayaannya melainkan dalam arti keterkaitan perumusan pancasila.pada
zaman itu unsur-unsur yang terdapat dalam pancasila telah kita dapati sebagai
asas-asas yang menjiwai kehidupan rakyat, tealah dihayati, dan diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Unsure-unsur itu berupa jiwa ketuhanan (mereka hidup
amat religius), keamanusiaan (sikap tenggang rasa), persatuan (cinta tanah air
mengutamakan keselamatan bangsa), tata masyarakat dan tata pemerintahan
(dilandasi unsure musyawarah), dan keadilan sosial (dalam seluruh rakyat
Indonesia)
F. Masa Penjajahan di Indonesia
Semenjak jatuhnya majapahit, islam yang sudah masuk ke
Indonesia sekitar abad XII/1292 telah berkembang dengan pesat tanpa benturan
dengan agama yang sudah ada sebelumnya, seperti Hindu dan Budha.
Stelah masuknya islam keindonesia dan berakhirnya masa
kejayaab kerajaan majapahit masuk bangsa barat ke Indonesia seperti portugis
dan spanyol. Kemudian menyusul bangsa belanda pada abad XVI/ 1596.
1.
Penjajah Belanda
Tahun 1511
Bangsa Portugis merebut Malaka dan masuk kepulauan Maluku, sebagai awal sejarah
buramnya bangsa ini, disusul Spanyol dan Inggris yang juga berdalih mencari
rempah - rempah di bumi Nusantara. Kemudian Tahun 1596 Bangsa Belanda pertama
kali datang ke Indonesia dibawah pimpinan Cornelis de Houtman dan de Kyzer.Belanda
mencapi negeri-negeri timur penghasil rempah-rempah akibat larangan untuk
memasuki pelabuhan Lisboa oleh portugis.
Belanda
cukup berhasil menguasai Indonesia. Kemudian mengembangkan diri dengan
mendirikan perkumpulan dagang yang bernama VOC (verenigde Oost Indische
Compagni). Keberuntungan yang diperoleh bangsa belanda mengeruk kekayaan alam
Indonesia diangkut kenegrinya dan sebagian dienvestasikanpa di Indonesia berupa
pabrik-pabrik dan perkebunan. Pada saat itu rakyat Indonesia di tindas, diperas
dan dihisap menjadi sapi perah, disiksa lahir dan batin yang mendalam. Belanda
menjalankan politik adu domba atau divide et impera terhadap rakyat terjajah
dengan melakukan dominasi politik dan sewenang-wenang melakukan rakyat
Indonesia terjajah. Setelah beberapa tahun Indonesia dijajah oleh belanda,
akhirnya Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret
1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat
itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang.
2. Penjajah jepang di Indonesia
Perang
dunia dua yang berkecambuk telah membuat Nederland takluk kepada jerman
walaupun hanya selama 5 hari. Ratu Belanda Wilhelmia pada tanggal 6 desember
1941 menjanjikan kepada bangsa sebagai jajahannya bilaman sekutu dan belanda
menang, Belanda akan memberikan hak sendiri yang sejajar dengan negeri belanda.
(common wealth), tetapi kenyataannya jepang yang kalah dalam perang dunia II.
Jepang
mendarat di Indonesia pada tahun 1942, melalui tarakan, Minahasa dan Sulawesi,
Balikpapan, Ambon,Batavia (Jakarta), dan Bandung. Belanda menyerah terhadap jepang pada tanggal
9 maret 1945.
Pertama
kali Jepang datang ke Indonesia berpropaganda sebagai berikut:
1. Jepang mengaku sebagai saudara tua
2. Jepang akan membebaskan bangsa Asia
dari penjajahan Barat
3. Jepang akan membebaskan Indonesia
dari penjajahan barat.
Namun,
hal itu adalah taktik jepang agar bangsa Indonesia bersedia membantu perangnya
melawan sekutu dalam perang asia timur raya. Bangsa Indonesia diberi keleluasan
untuk mempropagandakan Indonesia merdeka, boleh menyanyikan lagu Indonesia raya
dan boleh mengibarkan bendera merah putih disamping bendera jepang.
Penjajah
jepang memecahkan wilayah Indonesia menjadi 2 bagian.
1. Pulau jawa dan Sumatera dibawah
kekuasaan Angkatan Darat
2. Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Irian,
dan Nusatenggara dibawah kekuasaan Angkatan Laut.
Setelah
kekuatannya dirasa kuat, sifat-sifat asli jepang sebagai penajajah mulai tampak
dengan adanya
1. Sikap yang keras, melarang kebebasan
yang telah diberikan sebelumnya (propaganda merdeka, lagu Indonesia raya, dan
pengibaran sang merah putih)
2. Kekejaman tindakan membuat tenaga
kerja paksa (romusa) dan rakyat banyak menderita kurang makan, sakit dan lain
sebagainya.
3. Menanamkan rasa benci terhadap
sekutu.
Dalam perkembangan selanjutnya,
antara tahun 1944-1945 posisi jepang dilautan teduh semakin berdesak oleh
operasi tentara sekutu, sedangkan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah
tetap melakukan perlawanan melalui pergerakan dibawah tanah. Bulan September
1944 jepang mengumumkan berniat memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia
dengan sementara memberikan kebebasan-kebebasan, sperti yang pernah diberikan
sebelumnya. Disamping itu, oleh jepang yang dibentuk sebuah badan penyelidik
usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945, dan
yang diresmikan pada tanggal 28 mei 1945, dengan tugas untuk menyelidiki
kemungkinan Indonesia merdeka.
Pada
sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh.
Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato
guna membahas tentang rancangan usulan dasar negara. Menurut Soekarno dalam
pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara yang akan
didirikan yang disebutnya philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat,
jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan didirikan gedung
Indonesia yang merdeka. Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi
Indonesia merdeka itu disebut Pancasila, yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan,
Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang
berkebudayaan. Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi
ideologi yang beku sehingga seluruh komponen bangsa terutama para intelektual
muda dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila
dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah sidang tersebut
dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia sembilan bersidang
tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam
Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai
berikut: Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Moh. Yamin mempopulerkan
kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta. Pada sidang kedua BPUPKI tgl
10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar dan penjelasannya.
Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara Indonesia yaitu
Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan
tugas BPUPKI. Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesak agar
kemerdekaan dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya
Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia. Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI
mengadakan sidang pertamanya. Dalam sidang tersebut terdapat perubahan yang
telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama (tujuh buah kata dihilangkan
dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa perubahan pada
rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan pasal-pasal
UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia. Pada sidang
tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil
presiden Indonesia. Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan
aturan peralihan. Di dalam aturan tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang
bertugas membantu Presiden.
2.2
Konsep Dasar
Pancasila
merupakan sautu dasar dan ideology nasional bangsa Indonesia. Pancasila berasal
dari bahasa Sansekerta yaitu panca lima dan sila dasar. Pancasila pertamakali
dirumuskan oleh Ir soekarno dan dijadikan sebagai dasar dan ideology bangsa.
Namun pada dasarnya pancasila telah dikenal pada masa kerajaan-kerajaan di
Indonesia Berjaya yaitu pada masa kerajaan kutai, sriwijaya, zaman sebelum
majapahit, dan zaman kerajaan majapahit. Semua itu terbukti jelas sebagaimana
dalam buku catatan mpu prapanca dan buku tantular.
2.3
Maksud dan Tujuan
Pancasila
dirumusakan dan dicetuskan untuk menjadi dasar ideology bangsa Indonesia dan
menjadi identitas nasional. pada tanggal
1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul mengenai calon dasar
negara yaitu :
- Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
- Internasionalisme (Perikemanusiaan)
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal
ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno mengemukakan
bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
- Sosio nasionalisme
- Sosio demokrasi
- Ketuhanan.
2.4
Strategi
dan Implementasi
Dalam mensosialisasikan filsafat Pancasila dilakukan
dengan melalui berbagai cara, antara lain :
1.
Melalui jalur pendidikan
2.
Melalui media massa
3.
Melalui organisasi politik
2.5
Kerangka
Berfikir
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Implementasi
A. Implementasi pancasila sebagai dasar Negara
Pernyataan bahwa nilai-nilai dasar pancasila menjadi
dasar normative penyelenggaraan bernegara Indonesia belum merupakan pernyataan
yang konkret sebagai nilai dasar yang bersifat abstrak dan normatif, perlu
upaya konkretisasi terhadap pernyataan diatas. Upaya itu adalah dengan
menjadikan nilai-nilai dasar pancasila sebagai norma dasar dan sumber normative
bagi bangsa penyusunan hukum positif Negara. Sebagai Negara yang berdasarkan
hukum sudah seharusnya segala pelaksanaan dan penyelenggaraan benegara
bersumber dan berdasar pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Jadi, operasionalisasi pancasila sebagai dasar Negara diwujudkan
dengan pembentukan system hukum nasional dalam suatu tertib hukum diamana
pancasila menjadi norma dasarnya.
Pancasila adalah dasar Negara dari Negara kesatuan Republik
Indonesia. Menurut teori jenjang norma (stufentheorie) yang dikemukakan oleh
Hans kelsen seorang ahli filsafat hukum, dasar Negara berkedudukan sebagai
norma dasar (grundnorm) dari suatu Negara atau disebut norma fundamental Negara
(staatsfundamentalnorm) Grundorm merupakan norma hukum tertinggi dalam Negara
dibawah grundnorm terdapat norma norma hukum yang tingkatannnya lebih rendah dari
groundnorm tersebut. Norma-norma hukum yang bertingkat-tingkat tadi membentuk
susunan hierarkis yang disebut sebagai tertib hukum.
B.
Tinjauan
Pancasila dari Berbagai Segi
Tinjauan Pancasilal dari berbagai
segi. Yaitu etimologis, historis, istilah resmi, dan yuridis.
1.
Etimologis
Berdasarkan asal kata (etimologis), istilalah
Pancasila (pancasyila) berasal dari bahasa sansekerta (India) yang mengandung dua arti, sebagai
berikut;
Pancasyila : panca artinya lima, sedangkan syila
dengan huruf I yang dibaca pendek, artinya dasar, batu sandi atau alas sehingga
pancasyila memiliki arti lima dasar. Pancasyila : panca artinya lima sedangkan
syiila sengan huruf ii yang di baca panjang, artinya peraturan tingkah laku
yang penting.
2.
Historis
Berdasarkan catatan sejarah tentangg Budha, sehubungan
dengan pancasila telah dikenal istilah
sila, artinya moralitas dan berkembang pada masyarakat yang memluk agama budha.
Sila mengandung maksud melindungi orang lain dari penderita. (Ashin
Janakabhivamsa, 2005 : 179-183)
Dijelaskan lebih lanjut bahwa sila juga bermakna
menjalankan lima sila, melalui fungsi sila-sila, yakni menghindari membunuh
(pantiditipata_virati), dan menghindari minum yang memabukan (surapana-virati)
a.
Menghindasri membunuh (panditipati-Virati)
Fungsi sila ini untuk melindungi makhluk lain dari
penderitaan. Oleh karena itu, tidak boleh melakukan pelanggaran terhadap sila tersebut.
Sila pertama dari lima sila untuk menghindari terjadinya pembunuhan semua
makhluk hidup. Jika terjadi pelanggaran terhadap sila ini akan berakibat
terjadinya pembatayan yang akan menuju peperangan dan pertumpahan darah.
Denggan demikian, merupakan malapetaka terhadap segenap makhluk diatas bumi
ini.
b.
Menghindari Mencuri (adinnadana-Virati)
Menaati sila kedua, berarti membebaskan semua manusia
dari penderitaan kejahatan, untuk selanjutnya mencapai kedamaian fisik dan
mental, lahir dan batin, sedangkan bila terjadi pelanggaran terhadap sila ini
maka hal itu akan mengakibatkan kegelisahan yang amat sangat karena pencurian
dan perampokan akan menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan dari korbannya,
baik dalam lingkup kecil (keluarga) maupun dalam lingkup besar, seperti Negara
yang dijajah dan dikuasai oleh musuh.
c.
Menghindari berbuat asusila (Kamesu-Micchacara Virati)
Menaati sila ketiga, berarti menghindari perbuatan
asusila dan menghindarkan kesakitan serta penderitaan orang lain. oleh karena
itu, penghindaran diri dari perbuatan (tindakan) seksual yang tidak sah akan
membawa kedamain dan ketenangan bagi semua makhluk yang hidup didunia karena
manusia yang keduniawian akan selalu mengikuti dan menyukai nafsu badaniah,
kenikmatan, serta kesenangan badaniah.
d.
Menghindari berkata bohong (Musavada-virati)
Sila keempat berfungsi untuk menghindari hal bruruk
ataupun penderitaan akibat kebohongan dari ucapan, banyak terjadi orang
melakukan kebohongan atas hal-hal spele sampai hal yang penting, dari urusan
perseorangan sampai kepada urusan Negara, termasuk kebenaran mutlak dalam
ajaran agama yangs sesat sehingga menaati sila ini, artinya karena
menghindarkan kesesatan maupun malapetaka akibat kata-kata yang tidak benar
atau kebohongan.
e.
Menghindari minum yang memabukan (Surapana-Virate)
Menaati ketentuan sila kelima dan menghindari zat yang
memabukan akan membebaskan dunia dari kesengsaraan dan keresahan. Oleh karena
itu, lebih baik menghindari dan menjauhakan diri dari berbagai macam minuman
keras atau yang dapat memabukan dan agar tidak terjadi kemaksiatan yang
menyebabkan kecenderungan terjadinya kerusuhan yang kadang-kadang tak
terkendali. Dengan demikian, orang yang dapat melepaskan diri dari kebiasaan
yang tidak baik tersebut (mengkonsumsi, minum-minuman beralkohol,dan lain-lain)
akan terhindar dari malapetaka.
Pengertian pancasila, dalam hubungan ini selanjutnya
juga telah memasuki perkembangan dalam kesusastraan masa kejayaan majapahit,
diantaranya terdapat dalam buku Negara
kertagama, karangan mpu prapanca pada tahun 1365, yang mempunyai makna
pelaksanaan kesusilaan ada lima ketentuan, dilarang atau dihindari yaitu:
a.
Tidak boleh melakukan kekerasan;
b.
Tidak boleh mencuri
c.
Tidak boleh berjiwa dengki, (tidak boleh iri, atau
bersikap tidak baik terhadap orang lain)
d.
Tidak boleh berbohong
e.
Tidak boleh mabuk-mabukan.
Semua
pengertian yang disebutkan diatas belum ada penjelasannya dan memiliki makna
yang amper sama, seperti yang disebutkan sebelumnya. Setelah kerajaan majapahit
jatuh, kemudian dikenal dalam masyarakat jawa khususnya, istilah Mo Lima atau M
berjumlah lima, yaitu lima M (ketentuan berjumlah 5) harus dihindari dari
kehidupan masyarakat supaya menjadi lebih baik, tertib, dan teratur. Ora keno
mateni, maling, madon,madat, ian main (dolarang membunuh, mencuri, main
perempuan, menghisap candu/morfin/narkoba, dan berjudi).
3.
Istilah Resmi
Istilah resmi adalah istilah “pancasila” bagi “lima dasar” yang diusulkan
oleh Ir. Soekarno pada siding pertama BPUPKI hari terakhir pada tanggal 1 juni
1945.
4.
Yuridis
Segi Yuridis (hukum) adalah pengertian pancasila dalam sila-sila atau
kelima sila dari pancasila yang tata urutan/rumusannya tercantum pada alinea ke
4 pembukaan UUD 1945.
3.2 Langkah-Langkah Sosialisasi
Langkah-langkah mensosialisasikan
pancasila dapat melalui berbagai kegiatan atau sikap sikap sebagai berikut.
a.
Sikap toleransi
b.
Media masa
c.
Media pendidikan
d.
Jalur organisasi dsb.
3.3 Kendala atau hambatan
Pancasila merupakan dasar dan
ideology bangsa Indonesia harus lah ditaati dan dipatuhi oleh rakyat Indonesia
sendiri. Namun pada saat ini kita hidup diera globalisasi yanga memaksa kita
untuk masuk dan berperan didalamnya. Sehingga penanaman pancasila sangat
terganggu dengan adanya budaya luar yang masuk ke Indonesia
3.4 Keunggulan dan kelemahan
Keunggulan dan kelemahan pancasila
yang merupakan dasar ideology nasional bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
·
Pancasila mengakui dan melindungi baik hak hak individu
maupun hak masyarakat baik di bidang ekonomi maupun politik
·
Pancasila dilandasi nilai ketuhanan
tetapi komunisme mengagung-agungkan material dan kurang menghiraukan aspek
immaterial religi
·
Menentukan kualitas hubungan sosial
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpula
Kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Pada
sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh.
Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato
guna membahas tentang rancangan usulan dasar negara. Menurut Soekarno dalam
pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara yang akan
didirikan yang disebutnya philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat,
jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan didirikan gedung
Indonesia yang merdeka. Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi
Indonesia merdeka itu disebut Pancasila, yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan,
Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang
berkebudayaan.
2.
Pancasila
telah dikenal pada saat kerajaan-kerajaan di Indonesia masih Berjaya yaitu
zaman kerajaan majapahit, kerajaan sriwijaya dan kerajaan kutai.
4.2
saran/rekomendasi
Kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan kepada
mahasiswa dan mahasiswi untuk lebih mengkaji kembali tentang sejarah-sejarah
bangsa Indonesia termasuk sejarah pancasila di Indonesia ini.
Terimakasih atas semuanya dan mohom maaf atas segala
pemaparan yang kurang jelas dan kurang faham ini.
Daftar
pustaka
pendidikan pancasila perspektif
sejarah perjuangan bangsa, setijo pandji, PT gramedia widiasarana,Jakarta 2009
sejarah perjuangan pergerakan
kebangsaan Indonesia, kansil dan yulianto, erlangga, Jakarta 1990
manusia dan kebudayaan di Indonesia,
koentjaraningrat, Djambatan, Jakarta 1971
riwayat proklamasi,
malik,adam, wijaya 1970
paradigm Baru pendidikan
kewarganegaraan panduan kuliah perguruan tinggi, Winarno
S,pd, M.si, Bumi Aksara, Surakarta, 2007