Cara Belajar Ibnu Sina
*Mencari Ilmu dengan Melibatkan Sang Pemilik Ilmu*
insfirasi dari *Ibnu Sina*
Oleh Manah siti nuryanah
Diantara rahasia terbesar dari keberhasilan orang-orang yang namanya terukir dalam sejarah islam adalah kesungguhan mereka dalam melibatkan pencipta mereka, sang pemilik ilmu yaitu Allah SWT. Hal ini seperti yang dilakukan oleh ibnu sina yang melibatkan dan mendekatkan diri dengan allah, Rabb semesta alam. Hal ini tergambar dalam pernyataan ibnu sina berikut:
*"Apabila suatu masalah terlalu besar bagi saya, saya pergi dan berdoa, menyebut nama sang pencipta segala sesuatu, sampai pintu gerbang yang sebelumnya tertutup bagi saya terbuka dan masalah yang sebelumnya kompleks menjadi sederhana. Setiap kali malam turun, saya kembali pulang, menyalakan lampu di depan saya dan menyibukan diri dengan membaca dan menulis. Apabila mengantuk saya merasa lelah, saya minum segelas air supaya tenaga saya pulih"*
Inilah yanh ditunjukan oleh master kedokteran ini, tatkala menghadapi banyak rintangan, penyelidikan yanh membingungkan, mala ibnu sina akan meninggalkan buku-bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid dan terus shalat sampai datang hidayah yang memberi petunjuk untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulaai perasaannya kadangkala dengan segelas susu kambing, dan bahkan dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberinya solusi.
Tidakkah kita terinspirasi oleh sikap ibnu sina ini? Bukankah seringkali kita lupa untuk sekedar membacakan doa belajar atau mengucapkan basmallah. Tak heran bila dalam redaksi doa belajar menunjukan bahwa kita meminta kepahaman dari allah bukan atas kecerdasan kita semata-mata.
"Rabbi Jidnii Ilman Warjuqni Fahman birahmatika Yaa Arhamar Raahimiin".
Jadi, kita mendapatkan ilmu dan kepamahan adalah semata-mata karena rahmat allah bukan yang lainnya.
Wallahu a'lam bishoab..
Semoga bermanfaat
insfirasi dari *Ibnu Sina*
Oleh Manah siti nuryanah
Diantara rahasia terbesar dari keberhasilan orang-orang yang namanya terukir dalam sejarah islam adalah kesungguhan mereka dalam melibatkan pencipta mereka, sang pemilik ilmu yaitu Allah SWT. Hal ini seperti yang dilakukan oleh ibnu sina yang melibatkan dan mendekatkan diri dengan allah, Rabb semesta alam. Hal ini tergambar dalam pernyataan ibnu sina berikut:
*"Apabila suatu masalah terlalu besar bagi saya, saya pergi dan berdoa, menyebut nama sang pencipta segala sesuatu, sampai pintu gerbang yang sebelumnya tertutup bagi saya terbuka dan masalah yang sebelumnya kompleks menjadi sederhana. Setiap kali malam turun, saya kembali pulang, menyalakan lampu di depan saya dan menyibukan diri dengan membaca dan menulis. Apabila mengantuk saya merasa lelah, saya minum segelas air supaya tenaga saya pulih"*
Inilah yanh ditunjukan oleh master kedokteran ini, tatkala menghadapi banyak rintangan, penyelidikan yanh membingungkan, mala ibnu sina akan meninggalkan buku-bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid dan terus shalat sampai datang hidayah yang memberi petunjuk untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulaai perasaannya kadangkala dengan segelas susu kambing, dan bahkan dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberinya solusi.
Tidakkah kita terinspirasi oleh sikap ibnu sina ini? Bukankah seringkali kita lupa untuk sekedar membacakan doa belajar atau mengucapkan basmallah. Tak heran bila dalam redaksi doa belajar menunjukan bahwa kita meminta kepahaman dari allah bukan atas kecerdasan kita semata-mata.
"Rabbi Jidnii Ilman Warjuqni Fahman birahmatika Yaa Arhamar Raahimiin".
Jadi, kita mendapatkan ilmu dan kepamahan adalah semata-mata karena rahmat allah bukan yang lainnya.
Wallahu a'lam bishoab..
Semoga bermanfaat
